Menurut Dicky Hermawan,
Service Advisor Yamaha DDS Cempaka Putih, punya sepeda motor sport butuh perhatian ekstra. ”Alasan pertama, semua serba manual, mulai kopling sampai perpindahan gigi. Bobotnya juga lebih berat! Kaki-kaki juga diperhatikan!,” terangnya kepada KompasOtomotif beberapa waktu lalu.
Berikut beberapa "organ" yang harus diperhatikan para pemilik sepeda motor sport dan solusinya:
1. Oli. Ganti setiap 2.000 - 3.000 km kalau menggunakan jenis
mineral. Bila sintetik, boleh 5.000 - 6.000 km. Penting untuk melumasi
komponen di kepala silinder, seperti katup, pelatuk katup (rocker arm)
dan nokken as..Cara mengecek aliran oli, buka baut pengecekan di dekat
kepala silinder (lihat foto). Ketika bautnya dibuka, oli harus
menyemprot, minimal mengucur. Jika tidak, dipastikan alirannya kurang
baik. ”Bisa dicek sendiri, buka dengan memutar bautnya. Karena blok
silinder sepeda motor sport hampir vertikal, aliran oli harus bagus,"
jelas Dicky.
2. Untuk mesin dengan pendingin cairan (radiator), pengecekan harus dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, rutin ganti cairan (coolant) setelah 9.000 km. Cek atau pastikan kondisi pompa air (waterpump) agar tidak mampet. Periksa selang-selang air dan pastikan tidak ada yang bocor!
3. Bushing lengan ayun dan bearing rawan oblak.
Cara mengeceknya, pegang lengan ayun, minta orang lain menahan sepeda
motor bagian depan, lalu goyang ke kanan-kiri (lihat foto). Kalau oblak,
harus ganti. ”Bagi yang sering melewati jalan rusak, bagian tersebut
rawan rusak. Kalau bebek tidak ada bearing, langsung bushing,” jelas Dicky.
4. Rawat secara berkala sambungan (relay) lengan ayun
(lihat foto). Tugasnya menghubungkan antara rangka dan lengan ayun.
Keduanya harus menahan beban yang cukup berat. Perawatan berkalanya,
beri gemuk.
5. Pastikan komstir sehat, terutama untuk yang sering
melewati jalan "kerinting", polisi tidur dan naik-turun. Karena rem
mendadak, mangkuk beariing akan aus.
6. Kopling. Kalau merasa seret, periksa jalur kabelnya. Bila perlu beri gemuk!
0 komentar:
Post a Comment